Total Tayangan Halaman

Jumat, 25 Mei 2012

asa


Tertorehkan kembali
Sepenggal asa yang sebentar lagi akan sirna
Tak seberapa lama tertahan dalam kemauan
Nammun tak juga terlalu cepat
Untuk menguap dan pergi
Asa itu, , ,
Tertinggal disini
Dalam raga yang sebnarnya tak bertuan
Hanya berkalung kemayaan

Asa, , ,
Pantaskah untuk kembali menghidupkanmu
Sedang hasrat kini semakin meredup
Tinggal menanti sang waktu
Lalu matilah sinarmu

Asa, , ,
Tak cukup kuat tahankanmu
Namun terlalu lemah pula untuk membuangmu
Maunya tak muluk
Tetapi sungguh tak sanggup

Asaku, , ,
Masihkah pantas mengejarmu?
Masihkan perjuangkanmu?
Sedang kini nyata telah berbicara
Keadaan tak lagi berpihak padaku
Semakin jauh, dan jauh

Jalanku menujumu
Semakin jauh dan jauh. . .

"fa"

Rabu, 16 Mei 2012

sebuah renungan yang kerap kali teracuhkan. segala yang ada di sekeliling, kerap kali terlupakan. tak pernah sedikitpun merasa bahwa mereka yang ada didekat kita adalah sesuatu yang berarti. malah, sering kali terlupakan akan artinya. menganggap mereka itu sudah biasa, karena keseringan bersama. tak pernah menganggap keberadaan mereka berarti.
keberadaan mereka terasa sangat biasa. adakalanya malah kita acuhkan keberadaan mereka. perhatian ataupun kasih sayang yang diberikan dianggap hal yang lumrah semata. sebaliknya, perhatian yang diberikan dari orang yang baru dikenal beberapa bulan saja sudah dianggap hal yang tak wajar.
apalagi jika perhatian itu datang dari orang yang kita taksir ataupun kita puja. keadaan itu serasa tak biasa dan menjadi hal yang luar biasa.

Selasa, 15 Mei 2012

kamu

Ingatkah?


Ketika senja tengah pergi
Dan malam menanti dengan mimpi
Saat itulah
Kucoba kembali meraih bayang semumu
Meskipun tak terjangkau olehku
Sedikit kucoba keraskan hati
Berharap kan mampu bawa kembali
Segala yang telah berlari
Tentang semua yang pernah terjadi
Terukir secara rapi nan apik
Dan terbalut rapat dalam sebuah ingatan memori
Memori sewaktu dulu
Saat kita masih tersenyum malu
Dalam sebuah awal pertemuan
Antara dirimu dan diriku