halo sabtu,,
ya, Sadarkan diri kembali. Segarkan pikiran dan juga tenangkan hati. Sempat terpikirkan, akankah masih bisa menempuh hidup dengan keadaan yang seperti ini.Namun, masih ada yang Maha Tinggi atas apa yang ada dalam bumi ini. Yang berkuasa atas segala rasa dalam hati.
Wahai yang Maha Tinggi, izinkanlah aku tuk mencoba meraih apa yang sesuai dengan isi hati ini. Jangan engkau ikatkan aku pada sesuatu yang sebenarnya membinasakan aku sebagai manusia. Karena memang aku tak ingin binasa hanya karena kebodohan masa yang kelam.
Wahai yang Maha Tinggi, izinkanlah aku menjadikan satu yang abadi. Namun bukanlah dia yang telah menjadikan keabadian sebagai topeng untuk memusnahkan yang tak termusnahkan. Abadi, dalam sebuah harapan nan selalu terbawa oleh hati. Abadi dalam sebuah halaman buku yang selalu terbuka dengan segala petunjuk-petunjuk-Mu. Abadi dalam sebuah rasa yang suci.
Wahai yang Maha Tinggi, izinkanlah aku rentangkan sayap, dan terbang dengan sayapku sendiri. Berikan aku tanaga dan daya agar tak sia-sia semata apa yang tengah aku rasakan. Perasaan ingin terlepas dari jerat yang tak kusangka terjadi. Jerat kebodohan atas penyesalan yang tak bertepi.
Wahai yang Maha Tinggi, izinkanlah aku merajut benang-benang keindahan di penghujung masaku ini. Dan mencoba memulai semuanya dari awal, dimana semuanya terasa indah. Jangan ikatkan aku pada dia, seseorang yang tak pernah sedikitpun mengerti atas apa yang tengah terhampar dimatanya. Mata yang telah engkau anugerahkan padanya, namun kesilapan menutup mata tersebut.
Wahai yang Maha Tinggi, akupun tahu, aku bukanlah makhluk yang suci, sesuci "Maryam" yang dengan tegar melewati hujatan demi hujatan. Akupun tak sesabar Sang Nabi, yang mampu menawarkan segala olok yang mendera. Dan juga tak setegas "Umar" yang mampu menangkis semua ujian yang datang. Aku, hanyalah sesosok hambamu yang begitu lemah dan rapuh dengan bermacam nista yang mengelilingi.
Namun, tak bisa munafik, semuanya inginkan kebahagiaan... begitu pula denganku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar